naterwood

Home                   About Us                   Product                 Contact



Navigate

Contact Us

Surabaya

(+62) 0877 800 886 33
[email protected]

7 Perbedaan Flooring Solid Wood dan Engineering yang Harus Kamu Tahu!

by Jul 22, 2025Inspiration0 comments

  1. Home
  2. /
  3. Inspiration
  4. /
  5. 7 Perbedaan Flooring Solid...

Memilih jenis lantai kayu yang tepat adalah keputusan penting dalam perencanaan interior rumah. Dua pilihan populer yang sering dibandingkan adalah flooring solid wood dan engineering wood. Meski sekilas tampak serupa, keduanya memiliki karakteristik yang cukup berbeda. Mengetahui perbedaan ini akan membantumu menentukan jenis flooring kayu terbaik sesuai dengan kebutuhan, anggaran, dan kondisi lingkungan tempat tinggal.

Solid wood dikenal dengan keawetan dan kemewahan tampilannya, sementara engineering wood menawarkan fleksibilitas dan efisiensi biaya. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan secara matang. Berikut ini adalah tujuh perbedaan utama antara flooring solid wood dan engineering wood yang wajib kamu ketahui sebelum memilih jenis material untuk lantai rumahmu.

 

1. Bahan Dasar

Flooring solid wood terbuat dari 100% kayu asli yang dipotong langsung dari batang pohon. Ini menjadikan materialnya sangat kokoh, tahan lama, dan bernilai tinggi. Jenis kayu yang sering digunakan antara lain jati, merbau, atau oak yang memiliki serat dan warna khas.

Sebaliknya, flooring engineering wood terdiri dari beberapa lapisan—bagian atas (veneer) adalah kayu asli, sedangkan lapisan bawahnya adalah plywood atau HDF (High Density Fiberboard). Struktur berlapis ini membuatnya lebih stabil terhadap perubahan suhu dan kelembapan, terutama di daerah tropis seperti Indonesia.

 

2. Ketahanan terhadap Kelembapan

Salah satu keunggulan engineering wood adalah daya tahannya terhadap perubahan suhu dan kelembapan. Lapisan dasarnya yang terbuat dari plywood atau HDF mampu menahan ekspansi dan kontraksi, menjadikannya pilihan ideal untuk area yang cenderung lembap seperti dapur atau lantai dasar.

Di sisi lain, solid wood lebih rentan terhadap kelembapan karena seluruh bagiannya adalah kayu asli. Jika tidak dipasang dan dirawat dengan benar, solid wood dapat mengembang, melengkung, atau bahkan retak seiring waktu.

 

3. Proses Pemasangan

Flooring engineering wood lebih mudah dipasang karena sistem click-lock atau lem yang digunakan mempersingkat proses instalasi. Selain itu, engineering wood bisa dipasang langsung di atas lapisan flooring lama, sehingga menghemat waktu dan biaya.

Sebaliknya, pemasangan flooring solid wood umumnya memerlukan keahlian khusus dan waktu lebih lama. Prosesnya sering melibatkan paku atau lem serta tahap finishing tambahan, menjadikannya proyek yang lebih kompleks.

 

4. Harga dan Biaya

Jika berbicara soal anggaran, flooring engineering wood lebih ramah di kantong. Produksi massal dan bahan komposit membuat harga per meternya lebih murah dibandingkan solid wood. Hal ini membuatnya lebih terjangkau untuk proyek skala besar atau renovasi cepat.

Solid wood, karena terbuat dari kayu asli secara keseluruhan, tentu memiliki harga yang lebih tinggi. Namun, nilai estetika dan daya tahan jangka panjangnya sering dianggap sepadan dengan investasi yang dikeluarkan.

 

5. Tampilan dan Tekstur

Flooring solid wood menawarkan keaslian dan kehangatan alami yang sulit ditandingi. Serat kayunya asli dan dalam, menciptakan nuansa mewah dan autentik. Setiap papan memiliki pola unik yang membuat lantai tampak eksklusif.

Meski begitu, engineering wood kini hadir dengan tampilan yang menyerupai solid wood berkat teknologi finishing modern. Dengan harga lebih terjangkau, kamu tetap bisa mendapatkan kesan natural meski tidak seluruhnya dari kayu utuh.

 

6. Perawatan dan Daya Tahan

Dari segi perawatan, engineering wood cenderung lebih mudah. Lapisan pelindung di permukaannya membuatnya tahan terhadap goresan ringan dan lebih mudah dibersihkan. Namun, jika permukaan veneer-nya terlalu tipis, pengamplasan ulang bisa jadi sulit.

Solid wood unggul dalam hal durabilitas jangka panjang. Jika terjadi goresan atau perubahan warna, permukaannya bisa diamplas dan difinishing ulang berkali-kali selama masih ada ketebalan yang cukup.

 

7. Umur Pemakaian dan Nilai Investasi

Flooring solid wood unggul dalam hal umur pakai yang panjang. Dengan perawatan yang tepat, lantai kayu solid bisa bertahan hingga puluhan tahun, bahkan bisa diwariskan ke generasi berikutnya. Nilai jual kembali juga lebih tinggi karena keasliannya dan daya tahan jangka panjang, menjadikannya sebagai investasi interior rumah yang menjanjikan.

Sementara itu, engineered wood memiliki umur pakai yang relatif lebih pendek, tergantung pada ketebalan veneer dan intensitas penggunaan. Meski demikian, teknologi saat ini membuat kualitas engineered wood makin baik dan tetap mampu meningkatkan nilai estetika rumah. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk mereka yang ingin tampilan kayu tanpa komitmen jangka panjang atau anggaran besar.

 

 

Memahami perbedaan flooring solid wood dan engineering wood sangat penting agar kamu tidak salah memilih material lantai. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan rumah, kondisi lingkungan, dan budget yang tersedia.

Jika kamu sedang mencari flooring kayu berkualitas tinggi, Naterwood menyediakan pilihan solid wood dan engineered wood dengan lapisan coating terbaik. Tak hanya flooring, Naterwood juga menghadirkan wood decking dan wood stairs dari material unggulan. Hubungi Naterwood sekarang untuk konsultasi dan temukan produk kayu terbaik untuk hunian impianmu!

Written by Naterwood Admin

Artikel menarik lainnnya

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *